(Beranda Fisika). Bidang kajian ilmu Fisika adalah hal-hal yang berhubungan dengan gejala alam yang dijelaskan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Hal-hal kualitatif mungkin cukup dengan memberikan penjelasan-penjelasan fisis mengenai gejala yang sedang terjadi. Namun, secara kuantitatif diperlukan pengukuran besaran fisis yang memiliki arti yang sangat penting. Mengukur adalah kegiatan membandingkan suatu besaran fisis dengan besaran fisis sejenis yang berfungsi sebagai standar (satuan) sebagaimana yang telah disepakati lebih dahulu. Tujuan dari dilakukannya pengukuran adalah untuk mengetahui nilai ukur suatu besaran fisis dengan hasil akurat. Harus diperhatikan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk memperoleh hasil ukur yang akurat yaitu dengan melakukan kegiatan pengukuran yang benar, membaca angka yang ditunjukkan oleh alat ukur dengan tepat, memperhatikan aspek ketelitian, ketepatan, dan kepekaan dari alat ukur yang digunakan.
Kegiatan pengukuran yang teliti sangat penting dilakukan agar pengamatan gejala alam dapat dijelaskan dengan akurat. Berbicara tentang pengkuran, kita akan bersinggungan dengan suatu besaran (kuantitas) yang dapat diukur, besaran ini disebut dengan besaran fisis. Ada banya contoh besaran fisis, beberapa diantaranya: panjang, massa, waktu, gaya, simpangan, kecepatan, panjang gelombang, frekuensi, dan lain-lain. Kemampuan untuk mendefinisikan besaran-besaran tersebut secara tepat dan mengukurnya secara teliti merupakan suatu syarat dalam fisika. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar suatu satuan dapat digunakan sebagai satuan yang standar. Syarat itu adalah:
- Angka satuan harus tetap, artinya angka ini tidak terpengaruh oleh cuaca panas atau dingin, tidak bergantung pada tempat,, waktu, dan segala hal yang dapat mempengaruhi angka satuan.
- Mudah untuk diperoleh kembali, artinya orang lain akan mudah memperoleh kembali satuan tersebut jika diperlukan untuk mengukur sesuatu.
- Satuannya harus berlaku secara internasional, artinya dimanapun juga orang lain bisa menggunakan sistem satuan ini.
Sistem satuan yang umum digunakan saat ini di seluruh dunia adalah sistem satuan SI. SI adalah singkatan dari bahasa Perancis Systeme International d’Unites. Sistem ini pertamakali diusulkan pada General Conference on Weights and Measures of the International Academy of Science pada tahun 1960. Hasil dari suatu pengukuran akan akurat jika melakukan pengukuran dengan alat ukur yang tepat dan peka. Penggunaan suatu alat ukur yang tidak tepat dan tidak peka, akan mengakibatkan pembacaan angka pada alat ukur yang tidak tepat, dan sudah pasti memberikan hasil pengukuran yang tidak akurat atau mempunyai tingkat kesalahan yang besar.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, ketepatan hasil pengukuran sangat ditentukan oleh jenis alat yang digunakan. Memilih alat ukur yang akan digunakan disesuaikan oleh beberapa faktor, yaitu: seberapa besar ketelitian hasil ukur yang diinginkan, seperti apa ukuran besaran yang akan diukur, dan bagaimana bentuk benda yang akan diukur. Misalnya, untuk mengukur besaran panjang sering digunakan meteran gulung, mistar, jangka sorong, atau mikrometer sekrup. Untuk mengukur besaran massa sering digunakan neraca pegas, neraca sama lengan, neraca tiga lengan, dan sebagainya. Untuk mengukur besaran waktu sering digunakan stopwatch, dan jam. Untuk mengukur besaran suhu sering digunakan termometer Celsius, Kelvin, Fahrenheit, dan Reamur.
Tingkat ketelitian suatu pengukuran ditentukan oleh ukuran besaran yang akan diukur dan jenis alat ukur yang akan digunakan. Misalnya, jika kita akan menimbang sebuah cincin yang massanya 5 gram tidak akan teliti jika diukur dengan alat ukur yang sering digunakan untuk menimbang massa beras, jadi pengukuran cincin akan lebih teliti jika diukur menggunakan alat ukur perhiasan. Bentuk benda juga salah satu faktor yang menentukan jenis alat ukur yang akan digunakan. Misalnya, untuk mengukur diameter dalam sebuah silinder yang berongga lebih cocok digunakan jangka sorong daripada menggunakan mistar.
0 comments:
Post a Comment